SEJARAH
Pendahuluan.
Program Studi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (Prodi IPDSA) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ( FKUB) resmi berdiri pd tgl 11 Juli 2008 berdasarkan surat Keputusan yang dikelurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan nomor 2123/D/T/2008. Terbentuknya IPDSA FKUB, didorong oleh beberapa hal.
Pertama, dari empat Laboratorium / SMF (Lab/SMF) yang dianggap utama yaitu: Ilmu Bedah, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kebidanan dan Kandungan, maka Ilmu Kesehatan Anak belum mempunyai atau membuka Prodi IPDSA sendiri. Bahkan pada waktu itu Ilmu Kesehatan Mata serta Ilmu Telinga Hidung dan Tenggorokan lebih dulu membuka Prodi IPDS.
Kedua, isyarat bahwa sudah waktunya Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak (IKA) FKUB membuka Prodi IPDSA dari Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia (KIKAI), dengan memohon bantuan pembinaan Bagian IKA Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ( FK UNAIR ). Waktu itu, KIKAI juga mendorong Lab/SMF IKA UNS (Universitas Negeri Solo) untuk membuka prodi IPDSA. Isyarat sudah waktunya membuka IPDSA FKUB selalu disarankan beberapa kali dalam rapat KIKAI sewaktu Kongres Nasional Ilmu Kesekatan Anak (KONIKA). Pada KONIKA di Bukit Tinggi, Sumatra Barat, tahun 1996, KIKAI secara nyata menyatakan dorongannya pada IKA FKUB, pada saat itu adalah pada masa dr. Nurtjahjo Budi Santoso SpA menjabat sebagai Kepala Bagian. Segera setelahnya, pihak Bag/ SMF IKA FK Unair/ RSU dr. Soetomo, saat itu adalah Prof.Bambang Permono dr, SpA(K), menyatakan bersedia sebagai bapak angkat. Dukungan juga datang dari ketua Prodi IPDSA IKA FK Unair, saat itu adalah Prof. Parwati S, dr, SpA(K), serta almarhum Dr.Widodo D SpA(K) selaku sekretaris Prodi IPDSA IKA FK UNAIR. Selanjutnya dimulailah pembinaan dalam rangka menyiapkan Lab/ SMF IKA FK Unibraw/ RSU dr Saiful Anwar sebagai penyelenggara Prodi IPDSA. Sebagai Langkah awal pembinaan, telah dilakukan visitasi oleh Kepala Bag/ SMF IKA FK Unair/ RSU dr. Soetomo beserta ketua dan sekretaris program studi IKA ke Lab/ SMF IKA FK Unibraw/ RSU dr Saiful Anwar pada tanggal 31 Desember 2003. Kesimpulan dari visitasi tersebut menyatakan bahwa Lab/ SMF IKA FK Unibraw/ RSU dr Saiful Anwar pada posisi mampu untuk dipersiapkan menjadi penyelenggara Prodi IPDSA. Selama masa jabatan dr. Nurtjahjo Budi Santoso SpA sebagai Kepala Lab/SMF IKA FKUB (1994-2005), dengan mandat untuk melanjutkan realisasi IPDSA di Malang, mengalami banyak kendala, baik dari internal maupun eksternal. Salah satu kendala internal adalah adanya pemikiran beberapa pihak bahwa dengan adanya IPDSA di Malang maka akan semakin banyaknya dokter spesialis anak di kota Malang, sehingga berpotensi menimbulkan permasalahan-permasalahan tersendiri (konflik kepentingan). Salah satu kendala eksternal bahwa Malang masih dianggap belum layak salah satunya karena belum mampu secara mandiri melaksanakan kegiatan-kegiatan ilmiah keilmuan.
Ketiga, kesanggupan secara aklamasi diantara Staf pengajar IKA FKUB untuk membuka Program Studi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (Prodi IPDSA) pada pertemuan di Hotel Tugu awal tahun 2005.
Periode Pembinaan 2005 – 2008
Pendirian Prodi IPDSA IKA FKUB dilanjutkan oleh dr Setya Budhy SpA(K) saat masa jabatan beliau sebagai Kepala Lab/SMF IKA FKUB. Rekomendasi mendirikan IPDSA adalah dari KIKAI dan disepakati yang dipercaya membina adalah IPDSA IKA FK UNAIR. Setelah diketahui/ disetujui oleh pada saat itu, Rektor UB, Dekan FKUB & Direktur RSSA, agar lebih punya kekuatan legal formal maka diterbitkanlah Piagam kerja sama yang ditanda tangani oleh Rektor Unair, Rektor Unibraw, Dekan FK Unair, Dekan FK Unibraw, Direktur RSU dr Soetomo Surabaya dan Direktur dr Saiful Anwar Malang. Piagam Kerjasama antara Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSU Soetomo Surabaya dengan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya-RSU dr Saiful Anwar Malang, Nomor: 600/JO3.1.17/KS/2005, Nomor: 116/7029/304/2005
Nomor: 3355/J10.1.17/KS/2005, Nomor : 074/3953/308/2005. Piagam-piagam tersebut ditanda tangani di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 2005.
Secara garis besar pembinaan dan bimbingan oleh staf pengajar IPDSA IKA FK UNAIR dalam hal: Seleksi masuk, Proses belajar mengajar dan evaluasi PPDS, meningkatkan kuwalifikasi 6 divisi yang ada , melihat cara Evaluasi Lokal (EL) dan Evaluasi Nasional (EN). Saat itu baru ada 6 divisi DI IPDSA FK UNIBRAW, sedangkan 7 divisi lainnya adalah masih dari Prodi IPDSA FK UNAIR.
Pengukuhan konsultan terhadap Dr Setya Budhy SpA(K) dan dr. HMS Chandra Kusuma SpA(K) adalah bersamaan dengan KONIKA di Bali tahun 2002. Selanjutnya yang menyusul sebagai konsultan adalah dr. R.A.Y Siti Lintang Kawurjan P, SpA(K), dr. Soemakto SpA(K) dan dr. N.Budi Santoso SpA(K) pada saat KONIKA di bandung tahun 2005. Kemudian menyusul dr Masdar Muid SpA(K) pada Desember 2006. Mereka semua adalah pembentuk 6 divisi awal di prodi IPDSA FK UNIBRAW, yaitu berturutan adalah divisi ERIA, Respirologi, Neonatologi, Infeksi dan Penyakit Tropis, Gastro-Hepatologi dan Neurologi. Untuk 7 divisi lainnya, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) melakukan stase luar ke IPDSA FK UNAIR- RS dr Soetomo Surabaya.
Selama 2,5 tahun (2005-2008), seluruh acara ilmiah IPDSA FKUB masih berkiblat pada IPDSA FK UNAIR di Surabaya. Penerimaan mahasiswa PPDS Angkatan pertama Prodi IPDSA FKUB adalah pada tahun 2005. Saat itu menerima sebanyak 6 mahasiswa, yaitu dr. Saptadi Yuliarto, dr Brigitta Corebima, dr Khairiyadi, dr Susan dan dr Dessy S. Pada awalnya, mahasiswa PPDS tersebut mengikuti pendidikan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) di FK UNAIR/ RSUD dr Soetomo selama 6 bulan. Termasuk rotasi PPDS pada 7 divisi yang dianggap belum layak untuk rotasi pendidikan juga dilaksanakan di IPDSA IKA FK Unair. Situasi ini berlangsung hingga tahun 2008. Program Studi IPDSA FKUB baru dinyatakan mandiri sepenuhnya, berdasarkan surat Keputusan yang dikeluarkan oleh KIKAI pada tahun 2008.
Selama masa bimbingan dari Prodi IPDSA FK UNAIR/RSUD dr Soetomo, IPDSA Malang saat selalu secara rutin melaporkan progres Pendidikan (progress report) kepada KIKAI di Jakarta/ dalam hal ini kepada Komisi IV (Pembinaan dan Pengembangan IPDSA baru, saat itu dijabat oleh Prof DR. dr. Rudi Ismail SpA(K)). Laporan berisikan usaha peningkatan kualifikasi dan jumlah staf pengajar, kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan, sebagai prasyarat lain yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dilepas sebagai IPDSA mandiri. Pada saat itu juga dilakukan pengiriman staf pengajar IKA FKUB ke IKA FK UNAIR, yang lamanya sekitar 6 bulan, tujuannya untuk meningkatkan kuwalifikasi.
Agar jalannya proses pendidikan dan khususnya pelayanan pasien oleh mahasiswa PPDS IKA FKUB yang berotasi di divisi yang ada di IPDSA FKUB-RSSA lebih optimal, maka mulai bulan Juli 2006 sampai dengan 2008, ditempatkan secara rutin 2 mahasiswa PPDS senior IPDSA FK UNAIR di Lab/ SMF IKA FKUB/ RSSA- Malang.
Pada awal pendirian, pembiayaan pendidikan serta guna melengkapi sarana pendidikan, disediakan oleh peserta PPDS yang diterima. Selanjutnya biaya pendidikan/SPP diatur dengan peraturan Rektor Unibraw.
Alhamdullilah ,maksud baik dan mulia mendapat ridho dari ALLAH SWT yang akhirnya Prodi IPDSA IKA FKUB dilepas mandiri pada tahun 2008.
Periode IPDSA IKA FKUB pasca dilepas sebagai IPDSA mandiri 2008
Pada bulan Juli 2008 mulai dirintis usaha dilepaskan sebagai IPDSA mandiri. Proses dilepaskan untuk jadi mandiri tidaklah sederhana. Ada tahapan dimulai dari keterangan sudah dianggap mampu mandiri dari Pembina IPDSA IKA FK Unair, kemudian dilakukan verifikasi dari Kolegium IKA dan utusan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), dimana utusan dari KKI waktu itu adalah Prof. Dr. Biran Affandi, dr, SpOGK. Selanjutnya KKI mengirimkan surat formal ke Mendiknas bahwa IPDSA IKA FKUB sudah mampu dilepas sebagai IPDSA mandiri.
Sehingga pada akhirnya Prodi IPDSA IKA FKUB/RSSA Malang resmi mandiri dengan diterbitkannya SK Dirjen DIKTI No surat 2123/D/T/2008 tentang: Ijin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis 1 Ilmu Kesehatan Anak IKA FKUB. Meskipun sudah dilepaskan secara penuh, IPDSA IKA FKUB awalnya masih menggunakan Panduan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak (PPDSA) yang diadopsi dari panduan PPDSA IKA FK Unair.
Tak cukup dengan itu saja, sebagai IPDSA baru harus menyesuaikan dengan buku-buku pedoman seperti Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis diterbitkan KKI 2006, serta buku pedoman Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak diterbitkan oleh KIKA Indonesia 2007.
Pada dasarnya buku standar pendidikan profesi DSA diterbitkan KKI 2006 dan KIKA Indonesia 2007, memberi isarat lulusan IPDSA harus punya kemampuan akademis dan professional, sehingga selesai pendidikan bergelar Master/ Strata 2 (S2) dan Spesialis Anak (SpA/ Sp1). Sehingga begitu dilepas sebagai IPDSA mandiri, diusahakan agar lulusan angkatan pertama memiliki gelar ganda Master dan Spesialis anak (SpA). Pendekatan kepada Program Pasca Sarjana /S2 Biomedik di FKUB yang sudah ada waktu itu, untuk menyusulkan peserta didik IPDSA IKA FKUB, mulai angkatan pertama bisa diterima sebagai peserta pendidikan S2 Biomedik, Alhamdullilah diterima dengan baik. Untuk itu dilakukan penyesuaian bahwa angka kredit yang dicapai waktu MKDU 6 bulan di FKUnair/ Dr Soetomo Surabaya dapat diperhitungkan, sehingga tidak mulai dari awal sama sekali. Sudah tentu harus menambah materi yang diperlukan untuk membuat usulan penelitian, setelah disetujui melaksanakan peneliannya dan diakhiri dengan mempresentasikan hasil nya didepan penguji dari Pasca Sarjana FKUB dan Staf pengajar dari IKA FKUB, yang merupakan ujian tesisnya.
Bahkan sejak IPDSA IKA FKUB dilepas mandiri, yang sebelumnya semua angkatan yang diterima sebagai peserta IPDSA IKA FKUB menempuh pendidikan MKDU di IKA FK Unair Surabaya, sejak 2008 dan selanjutnya bagi peserta didik baru dan seterusnya, pendidikan MKDU dilaksanakan di Pasca Sarjana FKUB.
Usaha ternyata tak sia-sia, pada akhirnya sejak peserta didik angkatan pertama (sebanyak 6 orang) lulus bergelar MKes, hal itu diikuti peserta didik berikutnya mempunyai gelar Master Biomedik.
Sedangkan untuk pendidikan profesi untuk mendapatkan gelar SpA tetap berjalan sebagaimana biasa, setelah memenuhi syarat, peserta didik harus menempuh Evaluasi Lokal (EL) dengan penguji staf pengajar IKA FKUB. Setelah dinyatakan lulus EL maka dilakukan Evaluasi Nasional (EN) dengan penguji tambahan staf pengajar dari luar IKA FKUB yang ditunjuk oleh KIKA. Baik EL dan EN diselenggarakan di Lab/SMF IKA FKUB / RSSA.
Dan pada 2010 angkatan pertama sebanyak 6 peserta didik angkatan 2006, berhasil lulus dengan hasil yang menggembirakan, dari 6 peserta yang dapat gelar Mkes terdapat 4 cumlaud, dan 2 sangat memuaskan, sedang keseluruhan 6 peserta pada EL dan EN nilai A.
Pengembangan Staf pengajar juga mendapatkan perhatian dalam hal jumlah dan kualifikasi. Khususnya dalam hal kualifikasi, semua staf pengajar harus punya kualifikasi sebagai Spesialis Anak Konsultan (SpAK). Pada saat awal pembinaan, IPDSA FKUB hanya memiliki 5 SpAK, kemudian di tahun 2015 seluruh dari 13 Divisi sudah mempunyai SpAK, ditambah ada 1 Guru Besar, 4 Doktor, dan 13 SpAK, dan pada saat itu ada 2 staf pengajar yang sudah Spesialis anak konsultan sedang mengambil program doktor (S3) di FKUB.
Dalam kemampuan mengajar semua Staf yang belum pernah mengikuti Acta mengajar 5, harus mengikuti kursus pekerti Applied Approach (AA), yang selalu dilaksanakan bagi Staf pengajar yang baru di lingkungan Universitas Brawijaya.
Perihal kemampuan evaluasi peserta didik, maka Staf pengajar juga mendapatkan pelatihan yang dilakukan oleh Tim dari KIKA Indonesia yang dipimpin oleh antara lain Prof Soetjiningsih dr,SpAK, Prof Taralan Tambunan dr.SpAK dan yang lainnya.
Dirasakan sulitnya menambah jumlah Staf pengajar di IPDSA IKA FKUB meskipun saat tahun 2015 jumlah sudah 22 orang, sehingga masih memohon bantuan 4 Staf pengajar yang sudah purna bakti untuk menjadi Staf pengajar Kontrak. Staf pengajar tersebut antara lain: Prof DR HMS Chandra Kusuma dr, SpAK, DR dr. Mardhani Yosoprawoto SpAK, dr. Sumakto SpAK, dan dr. Siti Lintang Kawuryan SpAK. Suasana prihatin oleh karena alasan Kesehatan, dr. Harry Yudono SpAK, dan dr. Nurtjahyo Budi S SpAK tidak bisa mengajar lagi
Pada 2011 ada peninjauan dari KKI yang diutus untuk melihat Implementasi pendidikan Prodi Pendidikan Dokter Spesialis I di lingkungan FKUB, dan yang ditunjuk untuk presentasi olek Dekan FKUB adalah Prodi IPDSA IKA FKUB. Program Studi IPDSA FKUB mendapat apresiasi bahwa pelaksanaan/ implementasi sesuai dengan buku Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis yang diterbitkan KKI pad tahun 2006 .
Pada tahun 2010, Program Studi IPDS FKUB merasa bahwa tempat yang digunakan untuk pendidikan peserta didik menempati ruangan yang dimiliki oleh Instalasi Rawat Inap IV (IRNA IV) RSSA yang bukan milik FK UB, maka dirintis usaha dengan mengusulkan Gedung Pendidikan terpadu yang diambil dari SPP yang terkumpul dari peserta didik. Usaha tersebut akhirnya berhasil dengan berdirinya Gedung Pendidikan Terpadu (tahun 2012) yang digunakan juga untuk kegiatan pendidikan mahasiswa kedokteran (Sked). Gedung Pendidikan Terpadu tersebut kemudian diabadikan dengan nama gedung SETYA BUDHY.
Pada tahun 2012, prodi IPDSA FKUB yang merupakan tempat pendidikan yang ke 13 dari seluruh IPDSA di Indonesia, menjalani proses akreditasi yang dilakukan oleh tim dari KIKA Indonesia, pada waktu itu nilai akreditasi IKA FKUB mendapatkan nilai B (Sertifikat Akreditas Kolegium Ilmu Kesehatan Anak no.16/Kep/Kolegium-IKA/IV/2012). Sampai bulan Juli 2024, PSPDS-1 IKA FKUB/RSSA Malang telah berhasil meluluskan 180 orang mahasiswa bergelar MKes/ MBiomed, SpA.
Dengan perjalanan waktu, hingga saat ini, sudah terjadi lima kali pergantian Kepala Departemen/SMF IKA FKUB/RSSA, yaitu sebagai berikut:
-Dr. Nurtjahyo Budi S, SpA(K) menjabat hingga Maret 2005
-Dr Setya Budhy, SpA(K), menjabat tahun 2005 – 2012
-Dr. Masdar Muid, SpA(K), menjabat tahun 2012 – 2016
-DR. Dr. Harjoedi Adji Tjahjono, SpA(K), menjabat tahun 2016 – 2019
-Dr. Eko Sulistijono, SpA(K), menjabat 2019 hingga saat ini.
Ketua Program Studi juga telah mengalami tiga kali pergantian, yaitu sebagai berikut:
-Dr. Sumakto SpA(K), menjabat tahun 2008 – 2012
-DR. Dr. Krisni Subandiyah, SpA(K), menjabat tahun 2012 – 2021
-Dr. Saptadi Yuliarto, SpA(K), M.Kes, menjabat tahun 2021 hingga saat ini.
Saat ini ( tahun 2024 ), jumlah seluruh Staf IKA FKUB aktif adalah sebanyak 27 orang, 8 Staf sudah bergelar doktor (S3), 3 Staf sedang menempuh pendidikan S3, 21 Staf telah bergelar Konsulen, 4 Staf sedang dalam masa pendidikan subspesialis, dan 2 orang Staf muda akan direncanakan untuk menempuh pendidikan subspesialis tahun 2025 mendatang. Empat Staf purna tugas yang masih ada bersama kita yaitu dr. Siti Lintang Kawuryan SpAK, dr Masdar Muid SpAK, dr Renny Suwarniati SpAK dan dr Anik Puryatni SpAK. Sedangkan 6 Staf purna tugas yang telah mendahului kita dipanggil menghadap ALLAH SWT, yaitu Alm Dr. Nurtjahyo Budi S, SpA(K), Alm Dr Setya Budhy, SpA(K), Alm Dr. Harry Yudono SpA(K), Alm DR Dr. Mardhani Yosoprawoto, SpA(K), Alm Prof. DR. Dr HMS Chandra Kusuma, SpA(K) dan terakhir yang meninggalkan kita adalah dr Soemakto SpAK mudah-mudahan diampuni dosa-dosanya, semoga jasa dan pengorbanan dan amal ibadah almarhum diterima Allah SWT dan mendapat tempat disisiNYA. Aamiin YRA.