Teknologi Informasi dan Komunikasi

Layanan Beasiswa Bagi PPDS
Kemenkes/BPSDM : https://sibk.kemkes.go.id
LPDP : https://lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/targeted/beasiswa-dokter-spesialis-dan-dokter-subspesialis-2025
penerimaan peserta didik utusan khusus (PPUK): https://ppds.fk.ub.ac.id/en/pendaftaran/ppuk/
sistem penerimaan untuk dokter aparatur sipil negara (ASN) : https://selma.ub.ac.id/seleksi-penerimaan-program-studi-pendidikan-dokter-spesialis/

Penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan residen ilmu kesehatan anak telah membawa perubahan signifikan dalam metode pembelajaran, peningkatan efisiensi, serta kualitas layanan kesehatan yang diberikan. Sebagai bagian dari profesi medis yang terus berkembang, residen anak diharapkan untuk tidak hanya memahami teori medis, tetapi juga menguasai teknologi yang mendukung praktik klinis modern.

Pertama, teknologi informasi memberikan akses ke sumber daya belajar yang lebih luas. Dengan adanya platform e-learning, residen dapat mengakses jurnal medis terbaru, panduan klinis, serta materi pelatihan kapan saja dan di mana saja. Pembelajaran berbasis digital ini memungkinkan mereka untuk memperbarui pengetahuan dengan cepat, mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia kesehatan anak, serta terlibat dalam diskusi dan webinar yang relevan secara global.

Selain itu, teknologi informasi juga berperan dalam meningkatkan kemampuan diagnostik dan terapi. Penggunaan rekam medis elektronik (EMR) membantu residen dalam mengelola informasi pasien secara lebih terorganisir dan terintegrasi. Melalui EMR, residen dapat memantau riwayat kesehatan pasien secara real-time, membuat keputusan klinis yang lebih tepat, dan berkolaborasi dengan tim medis lainnya dengan lebih efisien. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas perawatan pasien, tetapi juga meminimalkan risiko kesalahan medis.

Penggunaan simulasi berbasis teknologi juga menjadi bagian penting dalam pendidikan residen. Simulasi klinis yang didukung oleh teknologi memungkinkan residen untuk berlatih keterampilan medis dalam lingkungan yang aman dan terkendali sebelum terjun langsung menangani pasien. Dengan simulasi, residen dapat mengasah keterampilan diagnostik, prosedural, dan komunikasi tanpa risiko langsung bagi pasien.

Secara keseluruhan, integrasi teknologi informasi dalam pendidikan residen ilmu kesehatan anak mempercepat proses belajar, meningkatkan efisiensi praktik klinis, serta meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien. Dengan menguasai teknologi ini, residen siap menghadapi tantangan dalam dunia kesehatan modern yang semakin kompleks.



You Tube Departemen IKA FKUB RSSA